JAKARTA - Bila Melinda Dee, tersangka kasus dugaan penggelapan dana nasabah Citibank, langsung dapat dana jaminan pengobatan, bagaimana dengan nasib Dora Indrianti?
Wanita berusia 25 tahun yang mengalami kelainan pada fungsi pembekuan darah itu, hingga kini masih terbaring di ruang rawat Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).
Dora bisa "selamat" ketika media massa ramai-ramai memberitakan kondisi penyakit warga Padang, Sumatera Barat, tersebut. Setelah berita penyakit aneh tersiar lewat media, barulah pemerintah melalui Kementerian Kesehatan, beraksi.
Ini yang disesalkan banyak pihak. Pemerintah lamban merespons penyakit masyarakat, khususnya kelas menengah ke bawah.
"Saya terkejut dan mestinya tidak pas kalau dana Jamkesmas yang mestinya untuk masyarakat kecil diperuntukan untuk operasi (Melinda) itu," kata Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso di Jakarta, Kamis (9/6/2011).
Priyo mengaku miris dengan informasi yang menyebut operasi radang payudara Melinda menggunakan dana Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas). Apalagi status sosial Melinda yang notabene berasal dari kalangan atas.
"Jangan gunakan dana masyarakat kecil. Kita tahu Melinda diperiksa (status tersangka) yang tidak ada kaitan dengan kesehatan publik," sambungnya.
Politikus Partai Golkar ini kembali mengingatkan pemerintah agar memprioritaskan penanganan kesehatan warga kurang mampu. Priyo menambahkan, perlakuan berbeda ini terlihat jelas dalam kasus Dora.
"Tak bisa dihindarkan, terlihat perlakuan terhadap Dora, orang kecil yang memperjuangkan sesuap nasi, diperlakukan berbeda. Tidak patut itu, warga miskin harus mendapat prioritas tinggi jangan kelihatan membeda-bedakan," kritik Priyo.
Dora diterbangkan ke Jakarta, pada Rabu 8 Juni setelah dirawat selama 15 hari di RSUP M Djamil, Padang. Masalah ekonomi membuat Dora menunda-nunda pengobatan penyakit yang dideritanya sejak 2009 lalu.
Selama ini Dora menghidupi dirinya dengan bekerja sampingan sebagai tukang ojek dan mengubah penampilannya seperti laki-laki.
“Biaya pengobatan akan ditanggung Jamkesmas, tapi sampai kapan belum tahu karena tergantung diagnosis dokter, penyakit ini tidak bisa disembuhkan,” ujar Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih, kepada wartawan, kemarin.
Kamis, 09 Juni 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar